KIMIA
LAPORAN
PRAKTIKUM
“PENENTUAN
PERUBAHAN ENTALPI DENGAN KALORIMETER”

OLEH :
KELOMPOK
7
KELAS XI
MIPA 3
1.
VENSKA
LALIHATU (32)
2.
WIJAYA
TERRY MULIADY (33)
3.
YUSMARLIANA
USMAN (34)
4.
ZULFIANA
ROSA (35)
5.
NURUL
KHOFIFAH (36)
6.
NATASHA
CAHYA M.S (37)
SMA
NEGERI 1 WATAMPONE
TAHUN
PELAJARAN 2016/2017
KATA
PENGANTAR
Assalamualaikum
Warahmatullahi Wabarakatu
Alhamdulillahirabbialamin,
banyak nikmat yang Allah berikan, tetapi sedikit sekali yang kita ingat. Segala
puji hanya layak untuk Allah Tuhan seru sekalian alam atas segala berkat,
rahmat, taufik, serta hidayah-Nya yang tiada terkira besarnya, sehingga
kelompok 7 dapat menyelesaikan laporan yang berjudul “Penentuan
Perubahan Entalpi dengan Kalorimeter”
Dalam
penyusunannya, kelompok 7 memperoleh banyak bantuan dari berbagai pihak, karena
itu penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada kedua orang
tua dan segenap keluarga besar penulis yang telah memberi dukungan, kasih, dan
keperayaan yang begitu besar. Dari sanalah semua kesuksesan ini berawal, semoga
semua ini bisa memberikan sedikit kebahagiaan dan menuntun pada langkah yang
lebih baik lagi.
Akhir
kata penulis berharap agar makalah ini bermanfaat bagi semua pembaca.
Watampone, 17 Oktober 2016
Kelompok 7
DAFTAR
ISI
KATA PENGANTAR ii
DAFTAR ISI ii
BAB I PENDAHULUAN 1
A. Latar
Belakang 1
B.
Tujuan 1
C.
Waktu dan Tempat 1
BAB II KAJIAN TEORI 2
A.
Pengertian Reaksi Eksoterm
dan Reaksi Endoterm 2
B.
Penentuan Perubahan Entalpi
dengan kalorimeter 3
BAB III METODE KERJA 5
A.
Alat dan Bahan 5
B.
Langkah Kerja 8
BAB IV PEMBAHASAN 11
BAB V PENUTUP 14
A.
Kesimpulan 14
B.
Saran 14
DOKUMENTASI 15
DAFTAR PUSTAKA 17
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Hukum kekekalan Energi
menjelaskan bahwa energy tidak dapat diciptakan dan tidak dimusnahkan, tetapi
hanya dapat diubah dari bentuk energy yang satu menjadi bentuk energi yang
lain. Nilai energi suatu materi tidak dapat diukur, yang dapat diukur hanyalah
perubahan energy. Demikian pula, entalpi reaksi tidak dapat diukur, yang dapat
diukur hanya perubahan entalpi (
).
B.
Tujuan
Mengukur atau menentukan harga perubahan entalpi (
H) reaksi antara dua senyawa.
C.
Waktu
dan Tempat
§ Waktu
Hari/Tanggal : Rabu, 12 Oktober 2016
Pukul : 08.45 – 10.15
§ Tempat :
Laboratotium Kimia SMA Negeri 1
Watampone
BAB II
KAJIAN
TEORI
A.
Pengertian Reaksi Eksoterm dan Reaksi Endoterm
Reaksi Eksoterm
Reaksi
eksoterm adalah proses yang melepaskan energi ke lingkungan, biasanya dalam
bentuk panas atau kalor. Energi juga bisa dilepaskan dalam bentuk lain seperti
suara, cahaya dll. Karena energi yang dilepaskan selama reaksi, produk
mengandung energi kurang dari reaktan. Oleh karena itu, perubahan entalpi (ΔH)
menjadi negatif.
Energi
yang dilepaskan selama pembentukan ikatan. Jika total energi pembentukan ikatan
lebih tinggi dari energi pemecahan ikatan selama reaksi, maka disebut eksoterm.
Jika energi dilepaskan sebagai panas, suhu di sekitarnya naik, jadi
kadang-kadang reaksi bisa meledak. Reaksi eksoterm adalah spontan. Dengan
demikian, pasokan energi luar tidak diperlukan untuk reaksi eksoterm, karena
mereka menghasilkan energi yang diperlukan sebagai hasil reaksi.
Namun,
untuk memulai reaksi, pasokan energi awal mungkin diperlukan. Jika pelepasan
energi ini dapat ditangkap, banyak usaha yang berguna dapat dilakukan. Sebagai
contoh, energi yang dilepaskan dari pembakaran bahan bakar dapat diambil untuk
mengoperasikan kendaraan atau mesin. Selain itu, semua reaksi pembakaran adalah
eksoterm.
Reaksi
Endoterm
Reaksi endoterm adalah proses di mana
energi diperoleh dari lingkungannya, dalam bentuk panas. Jika lingkungan
sekitarnya tidak menyediakan panas, reaksi mungkin tidak berlanjut. Bejana reaksi
menjadi dingin, karena panas yang diserap dari lingkungan sekitar, sehingga
menurunkan suhu.
Energi yang dibutuhkan untuk memecah
ikatan. Dalam reaksi endoterm, energi pemecahan ikatan reaktan lebih tinggi
dari total energi pembentukan ikatan produk. Oleh karena itu, perubahan entalpi
adalah bernilai positif, dan reaksi tidak spontan.
Jadi, untuk reaksi endoterm, kita harus
menyediakan energi dari luar. Misalnya, ketika melarutkan amonium klorida dalam
air, gelas menjadi dingin, karena larutan menyerap energi dari lingkungan luar.
Fotosintesis merupakan reaksi endoterm yang mengambil tempat di lingkungan
alam. Untuk energi fotosintesis disediakan oleh sinar matahari.
B.
Penentuan
Perubahan Entalpi dengan Kalorimeter
Kalorimeter
sederhana ialah alat untuk mengukur perubahan suhu dari sejumlah air atau
larutan sebagai akibat dari suatu reaksi kimia dalam suatu wadah terisolasi.
Jadi, kalor reaksi sama dengan jumlah kalor yang diserap atau yang dilepaskan
larutan di dalam gelas. Jumlah kalor yang diserap atau dilepaskan larutan dapat
ditentukan dengan mengukur perubahan suhunya (Ted Lister and Janet Renshaw,
2000).
Karena energi tidak dapat diciptakan atau dimusnahkan (Hk. Termodinamika I), maka:
q reaksi = –q larutan
q larutan
= m · c · ΔT
Perbedaan entalpi reaksi secara eksperimen dapat
ditentukan dengan alat kalorimeter.
Perhitungan yang digunakan menggunakan prinsip Azaz Black yaitu kalor yang
diserap sama dengan kalor yang
dibebaskan. Kalor yang dibebaskan dalam reaksi dapat dihitung dengan rumus :
Q = m. c. ∆T
Keterangan: m = massa larutan ( g)
c = kalor jenis = 4,18 Jg-10 C-1
∆T
= Takhir- Tawal ( oC )
Reaksi endoterm adalah reaksi yang disertai dengan
perpindahan kalor dari lingkungan ke sistem ( kalor diserap oleh sistem dari
lingkungannya ); ditandai dengan adanya penurunan suhu lingkungan di sekitar
sistem.
Reaksi eksoterm adalah reaksi yang disertai dengan
perpindahan kalor dari sistem ke lingkungan ( kalor dibebaskan oleh sistem ke
lingkungannya ); ditandai dengan adanya kenaikan suhu lingkungan di sekitar
sistem.
Reaksi eksoterm pada umumnya
berlangsung spontan, sedangkan reaksi endoterm tidak.
Pada reaksi endoterm: ΔH= Hproduk
– Hpereaksi > 0 (
bertanda positif )
Pada reaksi eksoterm: ∆H= Hproduk – Hpereaksi
< 0 ( bertanda negatif).
BAB III
METODE
KERJA
A.
Alat dan
Bahan
Gelas
beker 100 mL
Termometer
Larutan
HCl 1 M
Larutan
NaOH 1 M
Kalorimeter
Sederhana
Batang
Pengaduk
Gelas
Ukur 25 mL
B.
Cara
Kerja
1.
Rangkailah alat kalorimeter sederhana.
2.
Masukkan 25 mL larutan HCl 1 M ke dalam
kalorimeter. Ukur suhunya dan catat suhunya.
3.
Masukkan 25 mL larutan NaOH 1 M ke
dalam kalorimeter. Ukur dan catat suhunya.
4.
Campurkan larutan HCl 1 M dengan NaOH 1
M ke dalam kalorimeter.
5.
Aduk sampai rata. Ukur dan catat suhu
tertinggi larutan setelah HCl dan NaOH bereaksi sempurna.
6.
Catat hasil pengamatan Anda dalam tabel
berikut.
BAB IV
PEMBAHASAN
Hasil Pengamatan :
Reaksi
|
Reaktan
|
Suhu
|
1.
|
HCl
|
31 ͦC
|
2.
|
NaOH
|
32 ͦC
|
3.
|
HCl + NaOH
|
32 ͦC
|
Pertanyaan dan Jawaban
§ Pertanyaan
1.
Berpakah selisih suhu kedua larutan
tersebut?
2.
Hitunglah harga perubahan entalpi
reaksi dan tuliskan persamaan termokimianya!
3.
Termasuk jenis reaksi apakah persamaan
termokimia tersebut? Jelaskan!
4.
Gambarkan diagram termokimianya!
§ Jawaban
1.
Diketahui suhu dari larutan,
yaitu :
Suhu rata – rata =
Jadi, suhu rata-ratanya adalah 31,5 ͦC
Maka;
T = suhu akhir campuran – suhu rata-rata
= 32
- 31,5
= 0.5
2.
Dari percobaan yang telah dilakukan
maka, hasil hitung
HR NaOH dan HCl jika diketahui;
Kalor jenis larutan = kalor jenis air = 4,2 Jg-1
-1
Kapaitas kalorimeter = 0
Massa jenis air = 1 g/mL
Jumlah mol HCl = 25 mL
1 M = 25 Mmol = 0,025
mol
Jumlah mol NaOH = 25 mL
1 M = 25 Mmol = 0,025
mol
Volume larutan =
Volume HCl + Volume NaOH
=
25 mL + 25 mL
= 50 mL
Massa larutan = 50
mL
1 g/mL = 50 g
Q = m . c .
T
= 50 g . 4,2 Jg-1
-1 . 0,5
= 105 J
= 0,105 kJ
HR = - Q
HR untuk 0,025 mol HCl yaitu – 0,105 kJ
HR untuk 0,025 mol NaOH yaitu – 0,105 kJ
HR untuk 1 mol HCl yaitu
= -4,2 kJ/mol
HR untuk 1 mol NaOH yaitu
= -4,2 kJ/mol
Maka persamaan termokimianya yaitu:
3.
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan, dapat diketahui
bahwa reaksi yang diperoleh yaitu termasuk jenis reaksi eksoterm. Alasannya
yaitu:
Ø Percampuran antara larutan HCl dan larutan NaOH akan
menyebabkan kenaikan suhu.
Ø Berdasarkan
HR yang diperoleh yaitu – 4,2 kJ/mol , maka dapat
diketahui
H pada reaksi yaitu bertanda (-).
4.
Diagram termokimia berdasarkan
percobaan diatas yaitu:
BAB V
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Berdasarkan percobaan yang telah
dilakukan, dapat disimpulkan bahwa:
Perubahan entalpi suatu reaksi dapat
ditentukan melalui suatu percobaan yaitu dengan menggunaka kalorimeter.
T dapat ditentukan dengan cara mengurang suhu akhir campuran
dengan suhu rata-rata larutan.
merupakan reaksi eksoterm karena hasil dari
H bertanda negative (-).
Reaksi eksoterm adalah reaksi yang
disertai perpindahan kalor dari sistem ke lingkungan (kalor dilepaskan oleh
sistem ke lingkungan).
B.
Saran
§ Dalam melakukan praktikum, kita harus
menggunakan jas laboratorium sebagai pelindung agar tidak mengotori pakaian dan
lain-lain.
§ Dalam melakukan praktikum seperti di atas, alat
dan bahan yang digunakan harus dipastikan dalam keadaan bersih agar tidak
memengaruhi hasil yang diperoleh nantinya.
§ Dalam menggunakan alat-alat laboratorium harus
berhati-hati agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan
DOKUMENTASI
DAFTAR PUSTAKA
http://jauziasitanirmala.blogspot.co.id/2013/11/laporan-praktikum-kimia-menentukan.html
No comments:
Post a Comment