Sunday, October 15, 2017

LAPORAN PRAKTIKUM “PEMBUATAN INDIKATOR ALAMI DAN APLIKASINYA”

KIMIA
LAPORAN PRAKTIKUM
PEMBUATAN INDIKATOR ALAMI DAN APLIKASINYA
OLEH :
KELOMPOK 7
KELAS XI MIPA 3
1.       VENSKA LALIHATU                     (32)
2.       WIJAYA TERRY MULIADY                        (33)
3.       YUSMARLIANA USMAN               (34)
4.       ZULFIANA ROSA                          (35)
5.       NURUL KHOFIFAH                                   (36)
6.       NATASHA CAHYA M.S                 (37)



SMA NEGERI 1 WATAMPONE
TAHUN PELAJARAN 2016/2017
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatu
Alhamdulillahirabbialamin, banyak nikmat yang Allah berikan, tetapi sedikit sekali yang kita ingat. Segala puji hanya layak untuk Allah Tuhan seru sekalian alam atas segala berkat, rahmat, taufik, serta hidayah-Nya yang tiada terkira besarnya, sehingga kelompok 7 dapat menyelesaikan laporan yang berjudul “Pembuatan Indikator Alami Dan Aplikasinya
Dalam penyusunannya, kelompok 7 memperoleh banyak bantuan dari berbagai pihak, karena itu penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada kedua orang tua dan segenap keluarga besar penulis yang telah memberi dukungan, kasih, dan keperayaan yang begitu besar. Dari sanalah semua kesuksesan ini berawal, semoga semua ini bisa memberikan sedikit kebahagiaan dan menuntun pada langkah yang lebih baik lagi.
Akhir kata penulis berharap agar makalah ini bermanfaat bagi semua pembaca.



Watampone, 24 Januari 2017

Kelompok 7


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR                                                                                         ii
DAFTAR ISI                                                                                                     ii
BAB I PENDAHULUAN                                                                                     1
A.      Latar Belakang                                                                                      1
B.      Tujuan                                                                                                  2
C.     Waktu dan Tempat                                                                                 2
BAB II KAJIAN TEORI                                                                                      3
A.      Pengertian Asam dan Basa                                                                    3
B.      Macam-Macam Indikator                                                                        4
BAB III METODE KERJA                                                                                  5
A.      Alat dan Bahan                                                                                      5
B.      Langkah Kerja                                                                                       11
C.     Hasil Pengamatan                                                                                 15
D.     Pertanyaan dan Jawaban                                                                       17
BAB IV PENUTUP                                                                                            21
A.      Kesimpulan                                                                                           21
B.      Saran                                                                                                    21
DOKUMENTASI                                                                                               23
DAFTAR PUSTAKA                                                                                          24



 

BAB I
PENDAHULUAN
A.     Latar Belakang
Indikator alami berupa tanaman yang bagiannya menghasilkan warna tertentu jika diekstrak, indikator ini berasal dari umbi, daun, atau bunga tanaman yang dapat menghasilkan warna berbeda jika diujikan pada larutan asam dan basa . Indikator alami mudah ditemukan di lingkungan.
Pada umumnya, senyawa asam mempunyai rasa asam, sedangkan senyawa basa mempunyai rasa pahit. Namun begitu, tidak dianjurkan untuk mengenali asam dan basa dengan cara mencicipinya, sebab banyak di antaranya yang dapat merusak kulit (korosif) atu bahkan bersifat racun. Asam dan basa dapat dikenali dengan menggunakan zat indikator, yaitu zat yang memberi warna berbeda dalam lingkungan asam dan lingkungan basa (zat yang warnanya dapat berubah saat berinteraksi atau bereaksi dengan senyawa asam maupun senyawa basa).

Indikator adalah suatu senyawa yang dapat memberikan warna berbeda dalam suasana yang berbeda, misalnya lakmus yang dalam suasana asam berwarna merah sedangkan dalam suasana basa berwarna biru.

Di sekitar kita, terdapat beberapa zat warna alami yang dapat digunakan sebagai indikator, seperti kunyit, ekstrak daun mahkota bunga berwarna, dengan syarat dapat mengalami perubahan warna dalam suasana yang berbeda.

Dengan indikator, kita dapat menentukan suatu larutan bersifat asam, basa, atau netral. Dengan indikator universal kita dapat menentukan pH suatu larutan. Indikator universal adalah campuran dari beberapa macam indikator yang telah distandarisasi warnanya pada pH 0-14. Oleh karena itu, dengan mencocokkan warna indikator universal dalam suatu larutan dengan warna standart, kita dapat memperkirakan pH larutan tersebut.

Senyawa asam mempunyai rasa yang masam sedangkan senyawa basa mempunyai rasa yang pahit. Akan tetapi kita tidak boleh mencicipi rasa dari suatu zat kimia. Karena ada beberapa zat yang mengandung racun. Oleh karena itu untuk menguji sifat asam-basa larutan kita dapat menggunakan alat bantu berupa kertas lakmus dan beberapa indikator alami seperti ekstrak bunga dan kunyit.
B.     Tujuan
Untuk mengklasifikasi berbagai macam larutan ke dalam kelompok asam dan basa meggunakan indikator alami.
C.     Waktu dan Tempat
§  Waktu                       
Hari/Tanggal               : Selasa, 24 Januari 2017
Pukul                          : 08.45 – 10.15
§  Tempat                      : Laboratotium Kimia SMA Negeri 1  Watampone












BAB II
KAJIAN TEORI
A.      Pengertian Asam dan Basa
Asam secara umum merupakan senyawa kimia yang bila dilarutkan dalam air akan menghasilkan larutan denga pH lebih kecil dari 7. asam adalah suatu zat yang dapat memberi proton(ion H+) kepada zat lain (yang disebut basa), atau dapat menerima pasangan electron bebas dari suatu basa. Suatu asam bereaksi dengan suatu basa dalam reaksi penetralan untuk membentuk garam. Contoh asam adalah asam asetat
 Secara umum, asam memiliki sifat sebagai berikut:
1)  Kaustik
2)  Rasanya pahit
3)  Licin seperti sabun
4)  Nilai pH lebih dari air suling
5)  Mengubah warna lakmus merah menjadi biru
6)  Dapat menghantarkan arus listrik
Basa adalah zat-zat yang dapat menetralkan asam. Secara kimia, asam dan basa saling berlawanan. Basa yang larut dalam air disebut alkali. Jika zat asam menghasilkan ion hidrogen (H+) yang bermuata positif, maka basa menghasilkan ion (OH-)yang bermuatan negatip.
Secara umum senyawa basa memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
1)       Mempunyai rasa pahit
2)       Terasa licin jika terkena air, misalnya sabun
3)       Dapat menghantarkan arus listrik (konduktor)
4)       Jika dilarutkan ke dalam air menghasilkan ion hidroksida (OH)
5)       Bersifat kaustik artinya dapat merusak kulit
6)       Dapat merubah warna indikator kertas lakmus merah menjadi biru
7)       Memiliki pH lebih dari 7. Semakin besar nilah pH suatu zat maka semakin kuat derajat kebasaanya.

B.     Macam-Macam Indikator
Indikator itu dibagi menjadi 2 macam, yaitu indikator alami dan indikator buatan.
a.       Indikator Alami
Indikator alami yaitu indikator yang berasal dari bahan-bahan alami, dimana cara memperolehnya yaitu dengan cara mengekstrak. Prinsip indikator adalah bahan yang memberikan warna berbeda pada zat yang bersifat asam dan basa. Indikator alami yang biasa dipakai dalam pengujian asam basa adalah tumbuhan yang berwarna mencolok, berupa bunga-bungaan,umbi-umbian, kulit buah dan dedaunan.
Perubahan warna indikator bergantung pada warna jenis tanamannya, misalnya kembang sepatu merah di dalam larutan asam akan berwarna merah dan di dalam larutan basa akan berwarna hijau, kol ungu di dalam larutan asam akan berwarna merah keunguan dan di dalam larutan basa akan berwarna hijau.
b.      Indikator Buatan
Indikator buatan yaitu indikator siap pakai yang sudah dibuat di laboratorium atau pabrik alat-alat kimia. Contohnya adalah kertas lakmus, indikator universal, larutan indikator, pH meter.
Lakmus biru dibuat dengan menambahkan ektrak lamus yang berwarna biru ke dalam kertas putih. Kertas akan menyerap ekstrak lakmus yang selanjutnya dikeringkandalam udara terbuka, sehingga dihasilkan kertas nlakmus biru.kertas lakmus biru pada larutan yang bersifat basa akan tetap biru , karena orchein merupakan anion, sehingga tidak akan bereaksi dengan anion (OH-).
Kertas lakmus merah dibuat dengan proses yang sama dengan pembuatan kertas lakmus biru, tetapi ditambahkan sedikit asam sulfat atau asam klorida agar warnanya menjadi merah.
Sehingga mekanisme reaksi orchein pada suasana asam akan kembali terjadi. Apabila kertas lakmus merah dimasukkan kedalam larutan yang bersifat asam, warnanya akan tetap merah karena lakmus merah memang merupakan orchein dalam suasana asam. Sedangkan, apabila kertas lakmus merah ditambahkan larutan yang bersifat basa, maka orchein yang berwarna biru akan kembali terbentuk.


BAB III
METODE KERJA
A.     Alat dan Bahan
Pelat tetes
IMG_6815.JPG
Gelas beker
Pipet tetes
Alu dan Lumpang porselen
Kunyit
Buah naga
Ubi ungu
Daun miana (Bunga dokter)
Bunga kembang sepatu
Cuka
Akuades
Air sabun
Air jeruk
Air kapur
Larutan HCl 0,1 M
Larutan NaOH 0,1 M
Larutan NaCl 0,1 M
Kertas saring
Pisau
Pemarut
B.     Cara Kerja
1.       Siapkan kunyit, ubi ungu, buah naga yang telah dikupas dan juga siapkan daun miana serta bunga kembang sepatu
2.       Ambillah ekstrak bahan-bahan tersebut dengan cara menumbuk, kemudian diperas dan disaring. Tampunglah ekstraknya dengan gelas beker.

3.       Siapkan bahan-bahan berupa cuka, akuades, air sabun, air jeruk, air kapur, larutan HCl, larutan NaOH, dan larutan NaCl pada pelat tetes. Cermati warna setiap bahan.
4.       Teteskan ekstrak kunyit pada setiap bahan. Amati dan catatlah perubahan warna pada larutan.
5.       Ulangi kegiatan dengan ekstrak ubi ungu, buah naga, daun miana dan bunga kembang sepatu. Amati dan catatlah perubahan watna pada larutan

C.     Hasil Pengamatan
Kunyit
No.
Nama Larutan
Perubahan Warna
1.
Cuka
Kuning muda
2.
Akuades
Kuning
3.
Air Sabun
Kuning kecoklat-coklatan
4.
Larutan NaCl
Kuning
5.
Larutan HCl
Kuning
6.
Larutan NaOH
Orange
7.
Air Kapur
Coklat tua
8.
Air Jeruk
Kuning muda
Ubi Ungu
No.
Nama Larutan
Perubahan Warna
1.
Cuka
Coklat muda
2.
Akuades
Coklat
3.
Air Sabun
Hijau tua
4.
Larutan NaCl
Coklat tua
5.
Larutan HCl
Coklat kemerah-merahan
6.
Larutan NaOH
Hijau kekuning-kuningan
7.
Air Kapur
Hijau pekat
8.
Air Jeruk
Coklet kekuning-kuningan
Buah Naga
No.
Nama Larutan
Perubahan Warna
1.
Cuka
Ungu muda
2.
Akuades
Ungu kebiru-biruan
3.
Air Sabun
Ungu tua
4.
Larutan NaCl
Ungu muda
5.
Larutan HCl
Ungu
6.
Larutan NaOH
Kuning
7.
Air Kapur
Orange
8.
Air Jeruk
Ungu tua
Daun Miana (Bunga Dokter)
No.
Nama Larutan
Perubahan Warna
1.
Cuka
Coklat muda
2.
Akuades
Orange tua
3.
Air Sabun
Hijau tua
4.
Larutan NaCl
Coklat tua
5.
Larutan HCl
Orange kecoklat-coklatan
6.
Larutan NaOH
Coklat
7.
Air Kapur
Hijau pekat
8.
Air Jeruk
Orange kecoklat-coklatan
Bunga Kembang Sepatu
No.
Nama Larutan
Perubahan Warna
1.
Cuka
Pink
2.
Akuades
Ungu muda
3.
Air Sabun
Hijau pekat
4.
Larutan NaCl
Ungu tua
5.
Larutan HCl
Pink kemerah-merahan
6.
Larutan NaOH
Hijau muda
7.
Air Kapur
Hijau tua
8.
Air Jeruk
Pink tua

D.     Pertanyaan dan Jawaban
§  Pertanyaan
1.       Bagaimana cara mengaplikasikan indikator alami dalam pengujian sifat asam basa larutan ?
2.       Bagaimana perubahan warna indikator pada setiap larutan yang diuji ?
3.       Bahan-bahan apa saja yang menghasilkan warna sama atau hampir sama saat diuji dengan indikator yang sama, missal kunyit ?
§  Jawaban
1.    Dengan cara meneteskan indikator alami berupa kunyit, ubi ungu, buah naga, daun miana dan bunga kembang sepatu pada bahan/larutan yang telah disediakan seperti cuka, akuades, air sabun, air jeruk, air kapur, larutan NaCl, larutan HCl dan larutan NaOH.
2.    Kunyit
No.
Nama Larutan
Perubahan Warna
1.
Cuka
Kuning muda
2.
Akuades
Kuning
3.
Air Sabun
Kuning kecoklat-coklatan
4.
Larutan NaCl
Kuning
5.
Larutan HCl
Kuning
6.
Larutan NaOH
Orange
7.
Air Kapur
Coklat tua
8.
Air Jeruk
Kuning muda
Ubi Ungu
No.
Nama Larutan
Perubahan Warna
1.
Cuka
Coklat muda
2.
Akuades
Coklat
3.
Air Sabun
Hijau tua
4.
Larutan NaCl
Coklat tua
5.
Larutan HCl
Coklat kemerah-merahan
6.
Larutan NaOH
Hijau kekuning-kuningan
7.
Air Kapur
Hijau pekat
8.
Air Jeruk
Coklet kekuning-kuningan
Buah Naga
No.
Nama Larutan
Perubahan Warna
1.
Cuka
Ungu muda
2.
Akuades
Ungu kebiru-biruan
3.
Air Sabun
Ungu tua
4.
Larutan NaCl
Ungu muda
5.
Larutan HCl
Ungu
6.
Larutan NaOH
Kuning
7.
Air Kapur
Orange
8.
Air Jeruk
Ungu tua
Daun Miana (Bunga Dokter)
No.
Nama Larutan
Perubahan Warna
1.
Cuka
Coklat muda
2.
Akuades
Orange tua
3.
Air Sabun
Hijau tua
4.
Larutan NaCl
Coklat tua
5.
Larutan HCl
Orange kecoklat-coklatan
6.
Larutan NaOH
Coklat
7.
Air Kapur
Hijau pekat
8.
Air Jeruk
Orange kecoklat-coklatan
Bunga Kembang Sepatu
No.
Nama Larutan
Perubahan Warna
1.
Cuka
Pink
2.
Akuades
Ungu muda
3.
Air Sabun
Hijau pekat
4.
Larutan NaCl
Ungu tua
5.
Larutan HCl
Pink kemerah-merahan
6.
Larutan NaOH
Hijau muda
7.
Air Kapur
Hijau tua
8.
Air Jeruk
Pink tua
3.       Bahan yang menghasilkan warna sama atau hampir sama saat diuji dengan indikator yang sama:
a.       Kunyit
Bahan/larutan yang menghasilkan warna sama atau hampir sama saat diuji menggunakan ekstrak kunyit yaitu : Cuka, akuades, larutan NaCl, larutan HCl, serta air jeruk.
b.       Ubi Ungu
Bahan/larutan yang menghasilkan warna sama atau hampir sama saat diuji menggunakan ekstrak Ubi ungu yaitu : Cuka, akuades, larutan NaCl, larutan HCl, serta air jeruk.
c.       Buah Naga
Bahan/larutan yang menghasilkan warna sama atau hampir sama saat diuji menggunakan ekstrak buah naga yaitu : Cuka, akuades, larutan NaCl, larutan HCl, serta air jeruk.
d.       Daun Miana (Bunga Dokter)
Bahan/larutan yang menghasilkan warna sama atau hampir sama saat diuji menggunakan ekstrak Daun miana yaitu : Cuka, akuades, larutan NaCl, larutan HCl, serta air jeruk.
e.       Bunga Kembang Sepatu
Bahan/larutan yang menghasilkan warna sama atau hampir sama saat diuji menggunakan ekstrak Bunga kembang sepatu yaitu : Cuka, akuades, larutan NaCl, larutan HCl, serta air jeruk.




















BAB IV
PENUTUP
A.     Kesimpulan
      Indikator alami yaitu indikator yang berasal dari bahan-bahan alami, dimana cara memperolehnya yaitu dengan cara mengekstrak. Prinsip indikator adalah bahan yang memberikan warna berbeda pada zat yang bersifat asam dan basa. Indikator alami yang biasa dipakai dalam pengujian asam basa adalah tumbuhan yang berwarna mencolok, berupa bunga-bungaan,umbi-umbian, kulit buah dan dedaunan.
            Dari Pengamatan yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa bahan alami yang dapat dijadikan indikator alami untuk menguji larutan asam basa adalah Daun Miana dan Bunga Kembang Sepatu. karena setelah ditetesi Cuka, akuades, larutan HCl, Air sabun, air kapur, larutan NaOH, air jeruk dan Larutan NaCl. Dapat diketahui bahwa larutan yang termasuk asam yaitu : Cuka, larutan HCl, serta air jeruk. Larutan yang termasuk basa yaitu : Air sabun, air kapur, dan larutan NaOH. Larutan NaCl dan akuades termasuk larutan yang netral.

B.     Saran
§  Dalam melakukan praktikum, kita harus menggunakan jas laboratorium sebagai pelindung agar tidak mengotori pakaian dan lain-lain.
§  Dalam melakukan praktikum seperti di atas, alat dan bahan yang digunakan harus dipastikan dalam keadaan bersih agar tidak memengaruhi hasil yang diperoleh nantinya.
§  Dalam menggunakan alat-alat laboratorium harus berhati-hati agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan





























DOKUMENTASI













DAFTAR PUSTAKA










                              






3 comments: