Thursday, November 29, 2018

LAPORAN PRAKTIKUM “PENENTUAN PERUBAHAN ENTALPI DENGAN KALORIMETER”


KIMIA
LAPORAN PRAKTIKUM
PENENTUAN PERUBAHAN ENTALPI DENGAN KALORIMETER”
OLEH :
KELOMPOK 7
KELAS XI MIPA 3
1.       VENSKA LALIHATU                     (32)
2.       WIJAYA TERRY MULIADY                        (33)
3.       YUSMARLIANA USMAN               (34)
4.       ZULFIANA ROSA                          (35)
5.       NURUL KHOFIFAH                                   (36)
6.       NATASHA CAHYA M.S                 (37)



SMA NEGERI 1 WATAMPONE
TAHUN PELAJARAN 2016/2017

KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatu
Alhamdulillahirabbialamin, banyak nikmat yang Allah berikan, tetapi sedikit sekali yang kita ingat. Segala puji hanya layak untuk Allah Tuhan seru sekalian alam atas segala berkat, rahmat, taufik, serta hidayah-Nya yang tiada terkira besarnya, sehingga kelompok 7 dapat menyelesaikan laporan yang berjudul “Penentuan Perubahan Entalpi dengan Kalorimeter
Dalam penyusunannya, kelompok 7 memperoleh banyak bantuan dari berbagai pihak, karena itu penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada kedua orang tua dan segenap keluarga besar penulis yang telah memberi dukungan, kasih, dan keperayaan yang begitu besar. Dari sanalah semua kesuksesan ini berawal, semoga semua ini bisa memberikan sedikit kebahagiaan dan menuntun pada langkah yang lebih baik lagi.
Akhir kata penulis berharap agar makalah ini bermanfaat bagi semua pembaca.



Watampone, 17 Oktober 2016

Kelompok 7


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR                                                                                         ii
DAFTAR ISI                                                                                                     ii
BAB I PENDAHULUAN                                                                                     1
A.      Latar Belakang                                                                                      1
B.      Tujuan                                                                                                  1
C.     Waktu dan Tempat                                                                                 1
BAB II KAJIAN TEORI                                                                                      2
A.      Pengertian Reaksi Eksoterm dan Reaksi Endoterm                                  2
B.      Penentuan Perubahan Entalpi dengan kalorimeter                         3
BAB III METODE KERJA                                                                                  5
A.      Alat dan Bahan                                                                                      5
B.      Langkah Kerja                                                                                       8
BAB IV PEMBAHASAN                                                                                     11
BAB V PENUTUP                                                                                             14
A.      Kesimpulan                                                                                           14
B.      Saran                                                                                                    14
DOKUMENTASI                                                                                               15
DAFTAR PUSTAKA                                                                                          17


BAB I
PENDAHULUAN
A.     Latar Belakang
Hukum kekekalan Energi menjelaskan bahwa energy tidak dapat diciptakan dan tidak dimusnahkan, tetapi hanya dapat diubah dari bentuk energy yang satu menjadi bentuk energi yang lain. Nilai energi suatu materi tidak dapat diukur, yang dapat diukur hanyalah perubahan energy. Demikian pula, entalpi reaksi tidak dapat diukur, yang dapat diukur hanya perubahan entalpi ( ).
B.     Tujuan
Mengukur atau menentukan harga perubahan entalpi ( H) reaksi antara dua senyawa.
C.     Waktu dan Tempat
§  Waktu                       
Hari/Tanggal               : Rabu, 12 Oktober 2016
Pukul                          : 08.45 – 10.15
§  Tempat                      : Laboratotium Kimia SMA Negeri 1  Watampone









BAB II
KAJIAN TEORI
A.     Pengertian Reaksi Eksoterm dan Reaksi Endoterm
Reaksi Eksoterm
Reaksi eksoterm adalah proses yang melepaskan energi ke lingkungan, biasanya dalam bentuk panas atau kalor. Energi juga bisa dilepaskan dalam bentuk lain seperti suara, cahaya dll. Karena energi yang dilepaskan selama reaksi, produk mengandung energi kurang dari reaktan. Oleh karena itu, perubahan entalpi (ΔH) menjadi negatif.
Energi yang dilepaskan selama pembentukan ikatan. Jika total energi pembentukan ikatan lebih tinggi dari energi pemecahan ikatan selama reaksi, maka disebut eksoterm. Jika energi dilepaskan sebagai panas, suhu di sekitarnya naik, jadi kadang-kadang reaksi bisa meledak. Reaksi eksoterm adalah spontan. Dengan demikian, pasokan energi luar tidak diperlukan untuk reaksi eksoterm, karena mereka menghasilkan energi yang diperlukan sebagai hasil reaksi.
Namun, untuk memulai reaksi, pasokan energi awal mungkin diperlukan. Jika pelepasan energi ini dapat ditangkap, banyak usaha yang berguna dapat dilakukan. Sebagai contoh, energi yang dilepaskan dari pembakaran bahan bakar dapat diambil untuk mengoperasikan kendaraan atau mesin. Selain itu, semua reaksi pembakaran adalah eksoterm.
Reaksi Endoterm
Reaksi endoterm adalah proses di mana energi diperoleh dari lingkungannya, dalam bentuk panas. Jika lingkungan sekitarnya tidak menyediakan panas, reaksi mungkin tidak berlanjut. Bejana reaksi menjadi dingin, karena panas yang diserap dari lingkungan sekitar, sehingga menurunkan suhu.
Energi yang dibutuhkan untuk memecah ikatan. Dalam reaksi endoterm, energi pemecahan ikatan reaktan lebih tinggi dari total energi pembentukan ikatan produk. Oleh karena itu, perubahan entalpi adalah bernilai positif, dan reaksi tidak spontan.
Jadi, untuk reaksi endoterm, kita harus menyediakan energi dari luar. Misalnya, ketika melarutkan amonium klorida dalam air, gelas menjadi dingin, karena larutan menyerap energi dari lingkungan luar. Fotosintesis merupakan reaksi endoterm yang mengambil tempat di lingkungan alam. Untuk energi fotosintesis disediakan oleh sinar matahari.
B.      Penentuan Perubahan Entalpi dengan Kalorimeter
Kalorimeter sederhana ialah alat untuk mengukur perubahan suhu dari sejumlah air atau larutan sebagai akibat dari suatu reaksi kimia dalam suatu wadah terisolasi. Jadi, kalor reaksi sama dengan jumlah kalor yang diserap atau yang dilepaskan larutan di dalam gelas. Jumlah kalor yang diserap atau dilepaskan larutan dapat ditentukan dengan mengukur perubahan suhunya (Ted Lister and Janet Renshaw, 2000).
Karena energi tidak dapat diciptakan atau dimusnahkan (Hk. Termodinamika I), maka:
q reaksi      = –q larutan
q larutan     = m · c · ΔT

Perbedaan entalpi reaksi secara eksperimen dapat ditentukan dengan alat kalorimeter. Perhitungan yang digunakan menggunakan prinsip Azaz Black yaitu kalor yang diserap sama dengan kalor yang dibebaskan. Kalor yang dibebaskan dalam reaksi dapat dihitung dengan rumus :
Q = m. c.T
Keterangan: m     = massa larutan ( g)
   c     = kalor jenis = 4,18 Jg-10 C-1
  T   = Takhir- TawaloC )

Reaksi endoterm adalah reaksi yang disertai dengan perpindahan kalor dari lingkungan ke sistem ( kalor diserap oleh sistem dari lingkungannya ); ditandai dengan adanya penurunan suhu lingkungan di sekitar sistem. 
Reaksi eksoterm adalah reaksi yang disertai dengan perpindahan kalor dari sistem ke lingkungan ( kalor dibebaskan oleh sistem ke lingkungannya ); ditandai dengan adanya kenaikan suhu lingkungan di sekitar sistem.
Reaksi eksoterm pada umumnya berlangsung spontan, sedangkan reaksi endoterm tidak.
Pada reaksi endoterm: ΔH= Hproduk – Hpereaksi > 0 ( bertanda positif )
Pada reaksi eksoterm: H= Hproduk – Hpereaksi < 0 ( bertanda negatif).


















BAB III
METODE KERJA
A.     Alat dan Bahan
Gelas beker 100 mL
Termometer
Larutan HCl 1 M
Larutan NaOH 1 M
Kalorimeter Sederhana
Batang Pengaduk
Gelas Ukur 25 mL

B.     Cara Kerja
1.         Rangkailah alat kalorimeter sederhana.
2.         Masukkan 25 mL larutan HCl 1 M ke dalam kalorimeter. Ukur suhunya dan catat suhunya.

3.         Masukkan 25 mL larutan NaOH 1 M ke dalam kalorimeter. Ukur dan catat suhunya.
4.         Campurkan larutan HCl 1 M dengan NaOH 1 M ke dalam kalorimeter.
5.         Aduk sampai rata. Ukur dan catat suhu tertinggi larutan setelah HCl dan NaOH bereaksi sempurna.
6.       Catat hasil pengamatan Anda dalam tabel berikut.













BAB IV
PEMBAHASAN
Hasil Pengamatan :
Reaksi
Reaktan
Suhu
1.
HCl
31 ͦC
2.
NaOH
32 ͦC
3.
HCl + NaOH
32 ͦC

Pertanyaan dan Jawaban
§  Pertanyaan
1.                     Berpakah selisih suhu kedua larutan tersebut?
2.                     Hitunglah harga perubahan entalpi reaksi dan tuliskan persamaan termokimianya!
3.                     Termasuk jenis reaksi apakah persamaan termokimia tersebut? Jelaskan!
4.                     Gambarkan diagram termokimianya!

§  Jawaban
1.                     Diketahui suhu dari larutan, yaitu :
Suhu rata – rata =
Jadi, suhu rata-ratanya adalah 31,5  ͦC
Maka;
T = suhu akhir campuran – suhu rata-rata
= 32  - 31,5  = 0.5
2.                     Dari percobaan yang telah dilakukan maka, hasil hitung HR NaOH dan HCl jika diketahui;
Kalor jenis larutan = kalor jenis air = 4,2 Jg-1 -1
Kapaitas kalorimeter = 0
Massa jenis air = 1 g/mL

Jumlah mol HCl = 25 mL  1 M = 25 Mmol = 0,025 mol
Jumlah mol NaOH = 25 mL  1 M = 25 Mmol = 0,025 mol

Volume larutan  = Volume HCl + Volume NaOH
= 25 mL + 25 mL
= 50 mL
Massa larutan   = 50 mL  1 g/mL = 50 g

Q = m . c . T
    = 50 g . 4,2 Jg-1 -1 . 0,5
    = 105 J
    = 0,105 kJ

HR = - Q
HR untuk 0,025 mol HCl yaitu – 0,105 kJ
HR untuk 0,025 mol NaOH yaitu – 0,105 kJ

HR untuk 1 mol HCl yaitu   = -4,2 kJ/mol
HR untuk 1 mol NaOH yaitu   = -4,2 kJ/mol

Maka persamaan termokimianya yaitu:
3.                       Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan, dapat diketahui bahwa reaksi yang diperoleh yaitu termasuk jenis reaksi eksoterm. Alasannya yaitu:
Ø  Percampuran antara larutan HCl dan larutan NaOH akan menyebabkan kenaikan suhu.
Ø  Berdasarkan HR yang diperoleh yaitu – 4,2 kJ/mol , maka dapat diketahui H pada reaksi yaitu bertanda (-).
4.                     Diagram termokimia berdasarkan percobaan diatas yaitu:
















BAB V
PENUTUP
A.     Kesimpulan
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa:
Perubahan entalpi suatu reaksi dapat ditentukan melalui suatu percobaan yaitu dengan menggunaka kalorimeter.
T dapat ditentukan dengan cara mengurang suhu akhir campuran dengan suhu rata-rata larutan.
merupakan reaksi eksoterm karena hasil dari H bertanda negative (-).
Reaksi eksoterm adalah reaksi yang disertai perpindahan kalor dari sistem ke lingkungan (kalor dilepaskan oleh sistem ke lingkungan).
B.      Saran
§  Dalam melakukan praktikum, kita harus menggunakan jas laboratorium sebagai pelindung agar tidak mengotori pakaian dan lain-lain.
§  Dalam melakukan praktikum seperti di atas, alat dan bahan yang digunakan harus dipastikan dalam keadaan bersih agar tidak memengaruhi hasil yang diperoleh nantinya.
§  Dalam menggunakan alat-alat laboratorium harus berhati-hati agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan









DOKUMENTASI
 
 
 

















DAFTAR PUSTAKA

http://jauziasitanirmala.blogspot.co.id/2013/11/laporan-praktikum-kimia-menentukan.html







                              

 


No comments:

Post a Comment