Thursday, November 29, 2018

LAPORAN PRAKTIKUM “MENGIDENTIFIKASI ADANYA UNSUR C DAN H DALAM SENYAWA KARBON”

KIMIA
LAPORAN PRAKTIKUM
“MENGIDENTIFIKASI ADANYA UNSUR C DAN H DALAM SENYAWA KARBON”
OLEH :
KELOMPOK 7
KELAS XI MIPA 3
1.      VENSKA LALIHATU
2.      WIJAYA TERRY MULIADY
3.      YUSMARLIANA USMAN
4.      ZULFIANA ROSA
5.      NURUL KHOFIFAH
6.      NATASHA CAHYA M.S (IZIN GERAK JALAN)



SMA NEGERI 1 WATAMPONE
TAHUN PELAJARAN 2016/2017
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatu
Alhamdulillahirabbialamin, banyak nikmat yang Allah berikan, tetapi sedikit sekali yang kita ingat. Segala puji hanya layak untuk Allah Tuhan seru sekalian alam atas segala berkat, rahmat, taufik, serta hidayah-Nya yang tiada terkira besarnya, sehingga kelompok 7 dapat menyelesaikan laporan yang berjudul “Mengidentifikasi Adanya Unsur C Dan H Dalam Senyawa Karbon”
Dalam penyusunannya, kelompok 7 memperoleh banyak bantuan dari berbagai pihak, karena itu penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada kedua orang tua dan segenap keluarga besar penulis yang telah memberi dukungan, kasih, dan keperayaan yang begitu besar. Dari sanalah semua kesuksesan ini berawal, semoga semua ini bisa memberikan sedikit kebahagiaan dan menuntun pada langkah yang lebih baik lagi.
Akhir kata penulis berharap agar makalah ini bermanfaat bagi semua pembaca.


Watampone, 07 Agustus 2016

Kelompok 7


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR…………………………………………….………………ii
DAFTAR ISI…………………………………………………...…………………iii
BAB I PENDAHULUAN…….……..……………………………………………1
A.    Latar Belakang……...………..………………………..…………………..1
B.     Tujuan..……………………………………………………………………1
C.     Waktu dan Tempat…………………………………..……………….……1
BAB II KAJIAN TEORI…………………………………….……………..……..2
A.    Pengertian Hidrokarbon…………………………………………….……..2
B.     Kakhasan Atom Karbon…………………………………………………..2
BAB III METODE KERJA……………………...……………………………….4
A.    Alat dan Bahan………………………………………………………..…..4
B.     Langkah Kerja………………………………………………………….…7
BAB IV PEMBAHASAN……………………………………………….………11
BAB V PENUTUP……………………………………………………….……...15
A.    Kesimpulan……………………………………………………....………15
B.     Saran……………………………………………………………………..15
DOKUMENTASI………………………………………………………….……16
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………….………..17


Watampone, 08 Agustus 2016

Kelompok 7
BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Keberadaan unsur C, H, dan O dalam senyawa karbon dapat didefinisikanmelalui reaksi pembakaran yang menghasilkan unsur karbon dan hidrogen. Pembakaran senyawa organik secara sempurna menghasilkan gas CO2, sedangkan pembakaran senyawa karbon yang tidak sempurna akan menghasilkan karbon atau zat arang. Untuk mengidentifikasi unsur C, H, dan O, dapat kita lakukan dengan cara mengalirkan gas hasil pembakaran suatu senyawa hidrokarbon atau senyawa organik lainnya dalam air kapur atau larutan Ca(OH)2 sehingga terjadi reaksi : , Jika hasil pembakaran dapat mengeruhkan air kapur, maka itu berarti senyawa yang dibakar merupakan senyawa karbon.
B.     Tujuan
Kegiatan ini bertujuan untuk mengetahui adanya unsur karbon dan hidrogen dalam senyawa karbon yang terdapat di sekitar kita misalnya gula dan nasi. Unsur karbon dan hidrogen dapat diidentifikasi melalui reaksi pembakaran. Siswa harus berhati-hati saat menggunakan pembakar spirtus dan merangkai peralatan serta tidak bermain-main dengan api. Ingatkan siswa agar menjepit tabung reaksi dengan kuat agar tidak jatuh saat dipanaskan. Percobaan ini memerlukan ketelitian saat mengamati terbentuknya gas hasil pembakaran.
C.    Waktu dan Tempat
§  Waktu                     
Hari/Tanggal             : Rabu, 03 Agustus 2016
Pukul                         : 08.45 – 10.15
§  Tempat                     : Laboratotium Kimia SMA Negeri 1 Watampone

BAB II
KAJIAN TEORI
A.    Pengertian Hidrokarbon
Hidrokarbon adalah sejenis senyawa yang banyak terdapat di alam sebagai minyak bumi. Indonesia banyak menghasilkan senyawa ini dalam bentuk minyak bumi yang mempunyai nilai ekonomi tinggi.Senyawa organik yang hanya terdiri dari atom hidrogen dan karbon disebut hidrokarbon.Senyawa hidrokarbon dikelompokkan berdasarkan bentuk rantai dan ikatan yang terdapat pada senyawa tersebut.
Berdasarkan bentuk rantainya, senyawa hidrokarbon dibagi menjadi hidrokarbon alifatik (rantai tertutup) dan alisiklik (tertutup).
Berdasarkan ikatannya, hidrokarbon terbagi menjadi hidrokarbon jenuh ( tidak memiliki ikatan rangkap) dan tak jenuh (memiliki ikatan rangkap).
Senyawa hidrokarbon terdiri dari :
Alkana (CnH2n+2)
Alkena (CnH2n)
Alkuna (CnH2n-2)
B.     Kekhasan Atom Karbon
Kekhasan Atom Karbon :
1. Atom karbon dapat membentuk empat ikatan kovalen :
Atom karbon mempunyai nomor atom 6. Di dalam sistem periodik atom karbon terletak pada golongan IVA periode 2. Konfigurasi atom karbon adalah sebagai berikut: 6C = 2,4. Berdasarkan konfigurasi tersebut, atom karbon mempunyai 4 elektron terluar (elektron valensi). Agar susunan elektronya stabil sesuai dengan kaidah oktet (mempunyai 8 elektron terluar), atom karbon memerlukan 4 elektron. Sehingga atom karbon dapat membentuk empat buah ikatan kovalen.
2. Atom karbon dapat membentuk senyawa yang stabil :
Dalam persenyawaannya, atom karbon membentuk empat pasang elektron ikatan dengan atom-atom lain, sehingga lengkaplah pembentukan oktetnya tanpa adanya pasangan elektron bebas. Akibatnya persenyawaan atom karbon sangat stabil.
3. Atom karbon dapat membentuk ikatan tunggal dan rangkap :
Keempat elektron valensi yang dimiliki oleh atom karbon dapat membentuk ikatan tunggal, ikatan rangkap, dan ikatan rangkap tiga.
4. Atom karbon dapat membentuk rantai lurus dan bercabang :
Kekhasan atom karbon yang tidak dimiliki atom lain adalah kemampuan membentuk rantai yang sangat panjang antar sesama atom karbon. Rantai karbon tersebut dapat lurus dan bercabang.
Keberadaan unsur C, H, dan O dalam senyawa karbon dapat didefinisikan melalui reaksi pembakaran yang menghasilkan unsur karbon dan hidrogen. Pembakaran senyawa organik secara sempurna menghasilkan gas CO2, sedangkan pembakaran senyawa karbon yang tidak sempurna akan menghasilkan karbon atau zat arang.
Pengujian atau identifikasi suatu senyawa hidrokarbon dap
at dilakukan dengan berbagai cara, diantaranya :
1. Reaksi dengan bromin
Hasil pembakaran hidrokarbon adalah CO2 dan H2O.
CH4 + 2 O2   →  CO2 + 2 H2O
2.  Reaksi dengan H2SO4 pekat dingin
Hidrokarbon tak jenuh mengalami reaksi adisi dengan H2SO4 pekat dingin. Produk yang dihasilkan adalah asam alkil sulfonat ya
ng larut dalam H2SO4.
CH3–CH =CH–CH3 + H2SO4   →   CH3CH2CH(HSO3)CH3

Untuk mengidentifikasi unsur C, H, dan O, pada percobaan kali ini dapat kita lakukan dengan cara mengalirkan gas hasil pembakaran suatu senyawa hidrokarbon atau senyawa organik lainnya dalam air kapur atau larutan Ca(OH)2 sehingga terjadi reaksi. Jika hasil pembakaran membuat air kapur menjadi keruh, maka itu berarti senyawa yang dibakar merupakan senyawa karbon.
 
BAB III
METODE KERJA
A.    Alat dan Bahan
Gula putih
1470400910286.jpg
Nasi
1470400026886.jpg
Air kapur
Penjepit
1470400940486.jpg
Tabung reaksi
1470400928640.jpg
Gelas beker
Erlenmeyer
1470400920521.jpg
Pembakar spiritus
1470400025477.jpg
Slang kecil
1470400931101.jpg
Sendok makan
1470400027653.jpg
Korek api
1470400027374.jpg
Gabus
B.     Cara Kerja
1)      Siapkan tabung reaksi yang bersih dan kering, kemudian masukkan satu sendok makan gula putih ke dalam tabung reaksi.
 
2)      Tutup tabung reaksi dengan sumbat pelubang, kemudian jepit dengan penjepit.
3)      Isi gelas beker dengan air kapur yang telah diendapkan dan disaring.
4)      Hubungkan tabung reaksi dengan air kapur menggunakan slang kecil.
5)      Panaskan tabung reaksi dengan pemakar spiritus.
6)      Amati perbuahan yang terjadi pada air kapur.
7)      Matikan api pada pembakar spiritus. Setelah tabung reaksi dingin, buka sumbat pada tabung reaksi dengan hati-hati.
8)      Dengan prosedur yang sama, ulangi praktikum yang teah Anda lakukan, gantilah gula putih dengan nasi yang telah dihaluskan. Bandingkan hasil pengamatan sampel gula dengan nasi.
9)      Tulis hasil pengamatan Anda dalam tabel pengamatan.












BAB IV
PEMBAHASAN
Senyawa organik merupakan senyawa yang mengandung unsur C, H, dan O. Dimana apabila senyawa organik ini dibakar, akan menghasilkan uap air (H2O) dan gas karbondioksida (CO2). Misalnya, apabila kita membakar sate atau jagung dalam waktu yang cukup lama, maka warna jagung atau sate tesebut akan berwarna hitam. Zat warna hitam inilah yang disebut dengan arang atau karbon. Pembakaran senyawa organik secara sempurna menghasilkan gas CO2, sedangkan pembakaran senyawa karbon yang tidak sempurna akan menghasilkan karbon atau zat arang. Untuk mengidentifikasi adanya unsur C, H, dan O dalam senyawa karbon, maka dapat dilakukan dengan melakukan percobaan atau eksperimen pemanasan gula. Seperti yang sudah dijelaskan tadi, untuk mengidentifikasi adanya unsur C, dan O, kita dapat melakukan eksperimen I, dengan bantuan CuO yang dapat mempercepat proses reaksi dari pembakaran gula. CuO ini juga bekerja sebagai okidator atau tugasnya mereduksi gula. Sedangkan gula akan menjadi pereduksi atau bertugas mengoksidasi CuO. Pembakaran gula menghasilkan gas yang kemudian dialirkan dengan pipa pengalir gas ke labu erlemeyer II yang berisi air kapur. Setelah gas bercampur dengan air kapur Ca(OH)2, air kapur akan mengeruh, dan menghasilkan endapan CaCO3. Berikut reaksinya : Ca(OH)2 + CO2 –> CaCO3 + H2O
Hal ini membuktikan bahwa gas yang dihasilkan dari pembakaran gula atau glukosa tersebut merupakan gas karbondioksida atau CO2. Itu bearti pada gula, terdapat unsur C dan unsur O.
Hasil Pengamatan :
Sampel
Perubahan Warna
Air Kapur
Gula Putih
Air kapur berubah menjadi keruh.
Nasi
Air kapur tidak berubah menjadi keruh, melainkan terdapat gelembung-gelembung kecil pada air kapur.

Hasil Pengamatan Eksperimen 1 (Gula Pasir) :
Pada saat gula dipanaskan di dalam tabung reaksi yang tertutup gabus, terjadi suatu reaksi kimia, yakni yang pertama timbul gelembung-gelembung gas (mendidih) dan menimbulkan uap air, dimana timbulnya gelembung gas tersebut menandakan bahwa ketika gula dipanaskan, terjadi reaksi kimia. Yang kedua, setelah suhunya dinaikkan, terjadi perubahan warna pada gula, warna gula yang sebelumnya berwarna putih, kini langsung berubah warna menjadi merah kecoklatan. Semakin suhunya dinaikkan, maka karamel itu ternyata berwarna semakin gelap  (hitam). Gas yang dihasilkan dalam pembakaran gula dan akan dialirkan dengan pipa pengalir gas ke tabung reaksi yang berisi air kapur. Beberapa saat kemudian, air kapur pada gelas beker akan semakin keruh (mengeruh) akibat dialirkannya gas hasil pembakaran gula pada tabung reaksi. Dimana keruhnya air kapur ini menandakan bahwa pembakaran gula menghasilkan gas CO2. Dan itu berarti pada gula terdapat unsur C dan unsur O.
Hasil pengamatan eksperimen 2
Pada saat nasi dipanaskan di dalam tabung reaksi yang tertutup gabus, terjadi suatu reaksi kimia, yakni yang pertama timbul gelembung-gelembung gas dan menimbulkan uap air, dimana timbulnya gelembung gas tersebut menandakan bahwa ketika nasi dipanaskan, terjadi reaksi kimia. Yang kedua, setelah suhunya dinaikkan, terjadi perubahan warna pada nasi, warna nasi yang sebelumnya berwarna putih, kini langsung berubah warna menjadi kekuning-kuningan. Semakin suhunya dinaikkan, maka nasi itu ternyata berwarna hitam (hangus). Gas yang dihasilkan dalam pembakaran nasi akan dialirkan dengan pipa pengalir gas ke tabung reaksi yang berisi air kapur. Beberapa saat kemudian, air kapur pada gelas beker terdapat gelembung-gelembung.

Pertanyaan dan Jawaban
§  Pertanyaan
1.                  Bagaimanakah perubahan yang terjadi pada air kapur ?
2.                  Senyawa apakah yang terbentuk pada reaksi pembakaran senyawa karbon sehingga mengakibatkan terjadinya perubahan pada air kapur ?
3.                  Unsur apa yang menyusun senyawa karbon?
4.                  Mengapa senyawa karbon banyak terdapat di alam?

§  Jawaban
1.                    Pada percobaan pertama yang menggunakan gula pasir, air kapurnya berubah menjadi keruh. Sedangkan, pada percobaan kedua yang menggunakan nasi air kapur tidak berubah menjadi keruh melainkan munculnya gelembung pada air kapur, serta munculnya asap.
2.                    Senyawa yang terbentuk adalah CO2 dan H2O
3.                    Unsur yang menyusun senyawa karbon adalah unsur karbon (C), tapi ada beberapa unsur lainnya seperti Hidrogen (H), oksigen (O). Karena dalam percobaan menghasilkan senyawa CO2 dan H2O.
4.                    Karena senyawa karbon merupakan senyawa organik yang terdapat pada makhluk hidup. Selain itu atom karbon mudah untuk berikatan dengan atom C lainnya maupun atom lain membentuk suatu rantai ikatan yang panjang.
















BAB V
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Setelah melakukan penelitian atau praktikum dapat disimpulkan bahwa, Pada percobaan pertama yang menggunakan gula pasir, air kapurnya berubah menjadi keruh. Sedangkan, pada percobaan kedua yang menggunakan nasi air kapur tidak berubah menjadi keruh melainkan munculnya gelembung pada air kapur, serta munculnya asap. Senyawa yang terbentuk adalah CO2 dan H2O
Unsur yang menyusun senyawa karbon adalah unsur karbon (C), tapi ada beberapa unsur lainnya seperti Hidrogen (H), oksigen (O). Karena dalam percobaan menghasilkan senyawa CO2 dan H2O.
Karena senyawa karbon merupakan senyawa organik yang terdapat pada makhluk hidup. Selain itu atom karbon mudah untuk berikatan dengan atom C lainnya.
B.     Saran
§  Dalam melakukan praktikum, kita harus menggunakan jas laboratorium sebagai pelindung agar tidak mengotori pakaian dan lain-lain.
§  Dalam melakukan praktikum seperti di atas, alat dan bahan yang digunakan harus dipastikan dalam keadaan bersih agar tidak memengaruhi hasil yang diperoleh nantinya.
§  Dalam menggunakan alat-alat laboratorium harus berhati-hati agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan







DOKUMENTASI
  
  
  
  


DAFTAR PUSTAKA



 




 

No comments:

Post a Comment